Jumat, 03 Mei 2013

Ada apa dengan 2 Mei?

Assalamu'alaikum wr. wb.


Ketika Rangga akan berangkat ke San Francisco, Amerika Serikat, lalu tersadarlah Cinta bahwa dia mencintai Rangga dan tak mau kehilangannya, eits, ini mah filmnya Dian Sastro sama Nicholas Saputra yang judulnya AADC (Ada Apa Dengan Cinta-red). Tapi untuk bahasan kali ini bukan tentang cinta-cintaan dulu, melainkan tentang yang terjadi di 2 Mei 2013 kemarin ya guys.


2013
Oke, mari kita mulai bahasan kita, 2 Mei, yang merupakan salah satu tanggal yang hampir seluruh masyarakat Indoneisa tahu kalo di hari itu telah ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tapi sebentar, apa essensi dari nama Hari Pendidikan Nasional ini telah dicapai oleh bangsa Indonesia? Belum rasanya. Indonesia telah mewajibkan adanya wajib belajar 9 tahun, namun dalam kenyataannya belum semua dari rakyat Indonesia merasakan wajib belajar 9 tahun ini, khususnya untuk daerah pelosok yag minim bantuan. Lalu untuk yang saat ini santer dibicarakan mengenai ketidakbecusan dalam hal pengadaan lembar soal ujian nasional menambah carut marut dunia pendidikan di Indonesia yang tercinta ini. Protes di berbagai media dilontarkan oleh berbagai kalangan masyarakat atas kekecewaan yang dirasakan. Akhirnya berbagai tuduhan korupsi ditujukan kepada Kemendikbud yang mengatur tentang pengadaan lembar soal ujian nasional.

Sebenarnya yang penulis ingin sampaikan dalam tulisan ini ialah dampak dari kecarutmarutan Ujian Nasional. Demo-demo yang katanya untuk menyatakan aspirasi masyarakat yang merasa dirugikan malah banyak yang merugikan masyarakat lainnya. walaupun tidak dapat digeneralisir semua memberikan kerugian untuk masyarakat lainnya, tapi kebanyakan hal itulah yang terjadi. Contohnya, pemblokiran jalan yang dilakukan oleh sebagian pendemo membikin macet jalan dan akhirnya tidak sedikit pengguna jalan yang juga masyarakat sekitar merasa dirugikan. Tetapi yang yang menjadi aktor dari demonstrasi itu ialah punggawa-punggawa masa depan bangsa Indonesia kita ini, ya Mahasiswa. Yang mana mahasiswa itu dapat diartikan sebagai seorang pelajar yang memiliki nilai yang lebih tinggi dari yang hanya bergelar siswa dan memliki kemampuan berpikir yang lebih besar, tetapi mengapa bertindak seperti anak kecil yang egois agar keinginannya dapat dipenuhi oleh bapak ibunya. Eits, tapi penulis tidak sepenuhnya menyalahkan demonstrasi. Penulis sangat mengapresiasi demonstrasi yang mendidik dan tindak merugikan masyarakat lainnya yang notabene memiliki kepentingan lainnya bukan hanya melihat aspirasi dari pendemo saja.


ini juga demo, DEMO MASAK
Dalam hal penyampaian aspirasi ini sebenarnya juga dapat dilakukan secara tulisan. contohnya berupa surat yang ditandatangani dari berbagai pihak yang memiliki aspirasi dan mengenai hasil studi yang dapat menyimpulkan penting tidak suatu keputusan hingga dampak yang terjadi. Pasti banyak tanggapan bahwa hal ini akan membutuhkan waktu dan proses yang sangat lama, tetapi hal ini adalah cara yang paling ko-operatif dan tidak merugikan masyarakat lain. Dan pemerintahan juga tidak dapat sertamerta membatalkan keputusan yang telah dianggarkan setahun yang lalu. Sehingga menurut penulis tindakan yang paling baik ialah pilihan yang kedua karena telah jelas bahwa setiap segmen dari masyarakat Indonesia telah ikut berpartisipasi dalam  pilihan kedua. Kalaupun terjadi perbedaan pendapat antara pemerintah dan masyarakat, maka dapat dilaksanakan suatu diskusi secara mendalam dan tentunya dengan kepala yang dingin.


Aku Cinta Ibu
Oke, tulisan di atas merupakan opini pribadi dari penulis, tidak akan sama dengan opini pembaca karena setiap pribadi memiliki pemikiran masing-masing. Tetapi yang paling penting dari yang terpenting dalam cinta penulis bahwa tanggal 2 Mei merupakan ulang tahun Ibunda penulis. Sosok Ibu yang paling hebat, yang tegar, penuh juang mendidik putra-putranya hingga dapat mencapai cita-citanya yang tak akan terganti cintanya untuk kami. Ibu, maafkan Aku, Aku belum bisa memberikan kenyamanan, dan masih bekerja keras tanpa lelah. Ibu, maafkan Aku. Doakan Aku agar secepatnya dapat membahagiakanmu. Aku mencintaimu Ibu =)

Wah, kelihatanya terlalu panjang nih tulisan kali ini, hehehe. Semoga tulisan ini dapat menghibur waktu luang ya guys. O, iya, membacanya ga usah terlalu serius. it's just an opinion. thankyou for the attention, see you later =)



Wassalamu'alaikum wr. wb.

Kanvas Biru Langit

Assalamu'alaikum wr. wb.


Awalnya hanya ingin menggambarkan blog ini akan menyajikan tulisan-tulisan yang merupakan hasil dari suatu pemikiran yang kreatif, aktual, informasi, hingga ke tulisan guyonan yang akan memberikan suatu pemahaman kepada pembaca bahwa banyak sekali di dunia ini yang perlu dieksplor.
Kanvas
Lalu penulis berpikir mengenai satu nama yang pas untuk mewakili blog sebagai suatu kumpulan atau wadah dari pemikiran yang luas. Hingga akhirnya didapatlah kata kanvas sebagai wakil dari wadah imajinasi-imajinasi pikiran. Mengapa kanvas? karena kanvas merupakan salah satu media penuangan ide-ide kreatif dari seniman.

Langit Biru
Setelah mendapatkan wadah dari pemikiran, lalu penulis ingin mengambarkan pemikiran itu sendiri. Yang memiliki arti luas tanpa batas tetapi masih dapat dibayangkan. Dan akhirnya Langitlah yang menjadi pilihan sebagai gamabaran pemikiran. Langit itu tanpa batas, tak ada satupun orang yang mampu memegang langit itu sendiri. Lalu kata Biru, langit yang berwarna biru ini mrupakan pantulan yang diberikan oleh matahari kepada laut yang akhirnya mewanai langit dengan warna biru. Sehingga Langit Biru menjadi kata selanjutnya untuk menjadi sebuah nama. Lalu kenapa nama blognya "Kanvas Biru Langit"? Hal ini karena lidah jawa yang merekat pada penulis yang menurut penulis lebih sedap dikatakan, tapi jangan disamakan dengan SARA ya guys, ini hanya untuk memberikan identitas saja bahwa penulis berasal dari pulau jawa, tepatnya Jawa Tengah. Lalu dengan Senyuman, Penulis akan memulai kalimat demi kalimat di judul berikutnya. Semoga tulisan seorang Newbi dapat memberikan kesan pada Pembaca nantinya. Selamat menikmati =)


Wassalamu'alaikum wr. wb.